Naruto VS Sasuke,who is the strongest?

Posted by : Unknown
  • Aishiteru 3


    Ketika kau marah dan cemburu
    Kau kelihatan begitu cantik
    Walau kadang mengesalkan
    Kau selalu bertanya dan penuh curiga
    Ku tahu kau takut kehilanganku

    Begitupun aku, maafkan yang
    Selalu kasar marah padamu
    Meski tak lagi ada kata
    Cinta terucap, sekedar basa-basi
    Tapi hatiku masih milikmu, milikmu

    Cemburu tanda cinta, marah tandanya sayang
    Kalau curiga itu karena ku takut kehilangan
    Kalau dekat bertengkar, kalau jauh ku rindu
    Jadi serba salah, buatku dilema
    Tapi aku selalu aishiteru

    Mengapa kau marah tanpa alasan yang jelas
    Aku tak mengerti, angkuh dan egois
    Acuh tak acuh padaku seakan tak peduli
    Padahal kau butuh perhatianku

    Begitupun aku, maafkan yang
    Selalu kasar marah padamu
    Meski tak lagi ada kata
    Cinta terucap, sekedar basa-basi
    Tapi hatiku masih milikmu, milikmu

    Cemburu tanda cinta, marah tandanya sayang
    Kalau curiga itu karena ku takut kehilangan
    Kalau dekat bertengkar, kalau jauh ku rindu
    Jadi serba salah, buatku dilema
    Tapi aku selalu aishiteru

    Cemburu tanda cinta, marah tandanya sayang
    Kalau curiga itu karena ku takut kehilangan
    Kalau dekat bertengkar, kalau jauh ku rindu
    Jadi serba salah, buatku dilema
    Tapi aku selalu ai aishiteru, selalu ai aishiteru
Minggu, 10 Maret 2013 0 komentar
Posted by : Unknown

Kura-kura dan Sepasang Itik

Aesop

Seekor kura-kura, yang kamu tahu selalu membawa rumahnya di belakang punggungnya, dikatakan tidak pernah dapat meninggalkan rumahnya, biar bagaimana keras kura-kura itu berusaha. Ada yang mengatakan bahwa dewa Jupiter telah menghukum kura-kura karena kura-kura tersebut sangat malas dan lebih senang tinggal di rumah dan tidak pergi ke pesta pernikahan dewa Jupiter, walaupun dewa Jupiter telah mengundangnya secara khusus.

Setelah bertahun-tahun, si kura-kura mulai berharap agar suatu saat dia bisa menghadiri pesta pernikahan. Ketika dia melihat burung-burung yang beterbangan dengan gembira di atas langit dan bagaimana kelinci dan tupai dan segala macam binatang dengan gesit berlari, dia merasa sangat ingin menjadi gesit seperti binatang lain. Si kura-kura merasa sangat sedih dan tidak puas. Dia ingin melihat dunia juga, tetapi dia memiliki rumah pada punggungnya dan kakinya terlalu kecil sehingga harus terseret-seret ketika berjalan.

Suatu hari dia bertemu dengan sepasang itik dan menceritakan semua masalahnya.

Kura-kura dan Itik"Kami dapat menolongmu untuk melihat dunia," kata itik tersebut. "Berpeganglah pada kayu ini dengan gigimu dan kami akan membawamu jauh ke atas langit dimana kamu bisa melihat seluruh daratan di bawahmu. Tetapi kamu harus diam dan tidak berbicara atau kamu akan sangat menyesal."

Kura-kura tersebut sangat senang hatinya. Dia cepat-cepat memegang kayu tersebut erat-erat dengan giginya, sepasang itik tadi masing-masing menahan kedua ujung kayu itu dengan mulutnya, dan terbang naik ke atas awan.

Saat itu seekor burung gagak terbang melintasinya. Dia sangat kagum dengan apa yang dilihatnya dan berkata:

"Kamu pastilah Raja dari kura-kura!"

"Pasti saja......" kura-kura mulai berkata.

Tetapi begitu dia membuka mulutnya untuk mengucapkan kata-kata tersebut, dia kehilangan pegangan pada kayu tersebut dan jatuh turun ke bawah, dimana dia akhirnya terbanting ke atas batu-batuan yang ada di tanah.

Rasa ingin tahu yang bodoh dan kesombongan sering menyebabkan kesialan.

Senin, 11 Februari 2013 0 komentar
Posted by : Unknown

 SRIGALA DAN MONYET




Di sebuah hutan belantara, hiduplah seekor serigala yang sedang hamil tua. Pada saat ia berjalan menyusuri hutan mencari mangsa, tiba-tiba terdengar bayi yang sedang menangis di sela-sela semak belukar. Ketika serigala itu menghampiri, ternyata seekor anak monyet yang masih bayi tergolek sendirian tanpa diketahui kemana dan siapa induknya.
Serigala iba melihatnya. Karena iapun merasa penat dan terasa akan melahirkan, maka ia memutuskan untuk istirahat di situ, sampai akhirnya ia melahirkan 2 ekor bayi. Meskipun demikian, induk serigala tidak ingin meninggalkan anak monyet tersebut sendirian. Maka ia berniat mengurus 3 anak, di antaranya 1 anak monyet, dan lagi anaknya. Dengan penuh kasih, induk serigala tersebut mengasuh dan menyusi ketiganya. Anehnya anak monyet tidak segan-segan menyusu ke induk serigala.
Semakin lama ketiga anak tersebut semakin besar dan mulai bisa berjalan, tetapi anak monyet itu masih merasa bahwa induk serigala adalah ibunya. Setelah mereka mulai bisa makan, barulah terasa ada perbedaan diantara mereka. Anak monyet gemar memakan buah-buahan. Dengan mudahnya ia mamanjat pepohonan yang ada di hutan itu untuk memetik buahnya. Berbeda dengan anak-anak serigala. Mereka lebih suka memakan daging dan kerap kali induk serigala membawa mangsanya untuk diberikan kepada anak-anaknya. Setelah anak-anak serigala itu dapat mencari makanannya sendiri, barulah induk serigala melepasnya.monyet,serigala
Ketika mereka semakin dewasa, anak-anak serigala dan monyet pun akhirnya mulai mandiri. Mereka bertiga bermain, mencari mangsa dan tidur bersama. Dalam perjalan mencari mangsa yang jauh, tanpa disadari satu dari anak serigala itu terpisah dari mereka dan hilang entah kemana, sehingga mereka tinggal berdua menyusuri hutan belantara. Tiba-tiba mereka mendengar lolongan serigala yang minta tolong, suaranya syup-sayup terdengar amat jauh. Keduanya baru mengetahui bahwa satu diantaranya tidak ada. Mereka berpikir bagaimana caranya menemukan anak serigala yang hilang itu.
Karena anak monyet bisa memanjat, di mencarinya sambil bergelantung di atas pohon. Anak serigala yang satu berlari mengikuti monyet dari bawah. Sangat sulit menembus hutan belantara yang lebat itu. Lolongan serigala itu pun tiada henti dan semakin lama terdengar semakin dekat. Anak serigala mulai mengendus-endus dengan penciumannya yang tajam. Akhirnya, karena kecerdikannya, mereka berhasil menemukan tempat dimana anak serigala itu berada. Ternyata ia tercebur ke dalam sumur perangkap yang dibuat para pemburu.

Untuk menolong saudaranya, monyet membuat tali yang terbuat dari kulit pohon yang ada di sekitar tempat itu. Dimasukkannya tali tersebut kedalam sumur. Sementara anak serigala yang satu menggigit ujung tali tersebut dengan giginya yang sangat kuat dari atas, anak monyet masuk ke dalam sumur. Setelah sampai dibawah, monyet merasa iba melihat keadaan anak serigala yang lemas tak berdaya. “Kasihan sekali engkau, sudah dua hari lamanya kita berpisah, dan pasti kau tidak makan apapun selama itu.” Akhirnya mereka berhasil menarik anak serigala itu dari dalam sumur. Anak serigala yang satu terharu melihat keadaan saudaranya lemas hamper tanpa daya.
Dengan cepat monyet memanjat pohon unyuk mencari minum untuk saudaranya itu. Tidak beberapa lama setelah itu, sang anak serigala pun dengan perlahan kembali segar. Keduanya amat berterima-kasih kepada monyet karena telah menyelamatkannya. Mereka pun bersepakat untuk pulang ke sarang menemui induk serigala.
Sesampai di sarang, mereka mendapati induk serigala sedang berjalan kesana-kemari dengan gelisah. Begitu melihat ketiga anaknya, ia pun berseru, “Anak-anakku, kemana saja kalian selama ini? Aku mencari kalian kemana-mana, bahkan aku berpikir bahwa kalian habis di mangsa singa atau di makan oleh pemburu.”

Kedua anak serigala itu pun akhirnya menceritakan semua peristiwa yang baru saja mereka alami. Induk serigala merasa terharu dan amat berterimakasih kepada anak monyet. Ia juga tak henti-hentinya mengucap syukur kepada Tuhan karena mereka semua dapat bertemu kembali. Setelah keadaan tenang, induk serigala berkata kepada anak-anaknya, “Anak-anakku, sekarang aku sudah mulai tua, tidak kuat lagi mencari mangsa terlalu jauh. Karena itu, jika kalian berburu, jangan terlalu lama. Cepat kembali ke sarang iani untuk melihatku.” Tanpa diminta anak monyet berkata, “Aku, akulah yang akan menemanimu, ibu. Bagiku mencari makan tidak harus jauh, di sekitar sini buah-buahhan dan daun-daun muda masih cukup banyak. Biarlah anak-anak ibu yang lain pergi jauh mencari mangsa, nanti aku akan memberitahukan keadaanmu pada mereka.”
Mendengar apa yang dikatakan monyet padanya, maka tenanglah induk serigala. Ia bisa menikmati hari tuanya di temani ole monyet dan kedua anaknya. Mereka bisa saling berbagi disaat suka maupun duka. Monyet pun merasa puas dengan keadaan ini. Ia bersyukur di berikan kesempatan oleh Tuhan untuk membalas kebaikan serigala
Kamis, 07 Februari 2013 0 komentar
Posted by : Unknown

Semut dan Belalang



Semut dan BelalangPada siang hari di akhir musim gugur, satu keluarga semut yang telah bekerja keras sepanjang musim panas untuk mengumpulkan makanan, mengeringkan butiran-butiran gandum yang telah mereka kumpulkan selama musim panas. Saat itu seekor belalang yang kelaparan, dengan sebuah biola di tangannya datang dan memohon dengan sangat agar keluarga semut itu memberikan sedikit makan untuk dirinya.
"Apa!" teriak sang Semut dengan terkejut, "tidakkah kamu telah mengumpulkan dan menyiapkan makanan untuk musim dingin yang akan datang ini? Selama ini apa saja yang kamu lakukan sepanjang musim panas?"
"Saya tidak mempunyai waktu untuk mengumpulkan makanan," keluh sang Belalang; "Saya sangat sibuk membuat lagu, dan sebelum saya sadari, musim panas pun telah berlalu."
Semut tersebut kemudian mengangkat bahunya karena merasa gusar.
"Membuat lagu katamu ya?" kata sang Semut, "Baiklah, sekarang setelah lagu tersebut telah kamu selesaikan pada musim panas, sekarang saatnya kamu menari!" Kemudian semut-semut tersebut membalikkan badan dan melanjutkan pekerjaan mereka tanpa memperdulikan sang Belalang lagi.
Ada saatnya untuk bekerja dan ada saatnya untuk bermain.
Kamis, 24 Januari 2013 0 komentar

Si kancil dan buaya

Posted by : Unknown
Pada zaman dahulu Sang Kancil merupakan binatang yang paling cerdik di dalam hutan. Banyak binatang di dalam hutan datang kepadanya untuk meminta pertolongan apabila mereka menghadapi masalah. Walaupun ia menjadi tempat tumpuan binatang-binatang di dalam hutan, tetapi ia tidak menunjukkan sikap yang sombong malah bersedia membantu kapan saja.
Suatu hari Sang Kancil berjalan-jalan di dalam hutan untuk mencari makanan. Karena makanan di sekitar kawasan kediamannya telah berkurang, Sang Kancil pergi untuk mencari di luar kawasan kediamannya. Cuaca pada hari itu, sangat panas dan terlalu lama berjalan, menyebabkan Sang Kancil kehausan. Lalu, ia berusaha mencari sungai terdekat. Setelah mengelilingi hutan akhirnya Kancil aliran sungai yang sangat jernih airnya. Tanpa membuang waktu, Sang Kancil minum sepuas-puasnya. Dinginnya air sungai itu menghilangkan rasa dahaga Sang Kancil.
crocodileKancil terus berjalan menyusuri tebing sungai. Apabila terasa capai, ia beristirahat sebentar di bawah pohon beringin yang sangat rindang. Kancil berkata di dalam hatinya “Aku mesti bersabar jika ingin mendapat makanan yang lezat-lezat.” Setelah rasa capainya hilang, Sang Kancil kembali menyusuri tebing sungai tersebut sambil memakan dedaunan kegemarannya yang terdapat di sekitarnya. Ketika tiba di satu kawasan yang agak lapang, Sang Kancil memandang kebun buah-buahan yang sedang masak ranum di seberang sungai. “Alangkah enaknya jika aku dapat menyeberangi sungai ini dan dapat menikmati buah-buahan tersebut,” pikir Sang Kancil.
Sang Kancil terus berpikir mencari akal bagaimana cara menyeberangi sungai yang sangat dalam dan deras arusnya itu. Tiba-tiba Sang Kacil memandang Sang Buaya yang sedang asyik berjemur di tebing sungai. Sudah menjadi kebiasaan buaya, apabila hari panas buaya suka berjemur untuk mendapat cahaya matahari.Tanpa berlengah-lengah lagi kancil menghampiri buaya yang sedang berjemur lalu berkata,” Hai sahabatku Sang Buaya, apa kabarmu hari ini?” Buaya yang sedang asyik menikmati cahaya matahari membuka mata dan didapati Sang Kancil yang menegurnya. “Kabar baik sahabatku, Sang Kancil.” Sambung buaya lagi, “Apakah yang menyebabkan kamu datang ke mari?”
“Aku membawa kabar gembira untukmu,” jawab Sang Kancil. Mendengar kata-kata Sang Kancil, Sang Buaya tidak sabar lagi ingin mendengar khabar yang dibawa oleh Sang Kancil, lalu berkata, “Ceritakan kepadaku apakah yang hendak engkau sampaikan?”
Kancil berkata, “Aku diperintahkan oleh Raja Sulaiman supaya menghitung jumlah buaya yang terdapat di dalam sungai ini karena Raja Sulaiman ingin memberi hadiah kepada kamu semua.” Mendengar nama Raja Sulaiman saja sudah menakuti semua binatang karena Nabi Sulaiman telah diberi kebesaran oleh Allah untuk memerintah semua makhluk di muka bumi ini. “Baiklah, kamu tunggu di sini, aku akan turun ke dasar sungai untuk memanggil semua kawanku,” kata Sang Buaya. Sementara itu, Sang Kancil sudah berangan-angan untuk menikmati buah-buahan. Tidak lama kemudian, semua buaya yang berada di dasar sungai berkumpul di tebing sungai. Sang Kancil berkata “Hai buaya sekalian, aku telah diperintahkan oleh Nabi Saulaiman supaya menghitung jumlah kamu semua karena Nabi Sulaiman akan memberi hadiah yang istimewa pada hari ini.” Kata kancil lagi, “Berbarislah kamu merentasi sungai mulai dari tebing sebelah sini sampai ke tebing sebelah sana.”
Karena perintah tersebut datangnya dari Nabi Sulaiman, semua buaya segera berbaris tanpa membantah. Kata Buaya, “Sekarang hitunglah, kami sudah bersedia.” Sang Kancil mengambil sepotong kayu yang berada di situ lalu melompat ke atas buaya yang pertama di tepi sungai dan ia mulai menghitung dengan menyebut “Satu dua tiga lekuk, jantan betina aku ketuk,” sambil mengetuk kepala buaya hingga Kancil berjaya menyeberangi sungai. Ketika sampai ditebing seberang, Kancil terus melompat ke atas tebing sungai sambil bersorak gembira dan berkata, “Hai buaya-buaya sekalian, tahukah kamu bahwa aku telah menipu kamu semua dan tidak ada hadiah yang akan diberikan oleh Nabi Sulaiman.”
Mendengar kata-kata Sang Kancil semua buaya merasa marah dan malu karena mereka telah ditipu oleh kancil. Mereka bersumpah dan tidak akan melepaskan Sang Kancil apabila bertemu pada masa akan datang. Dendam buaya tersebut terus membara hingga hari ini. Sementara itu Sang Kancil terus melompat kegembiraan dan terus meninggalkan buaya-buaya tersebut dan menghilangkan di dalam kebun buah-buahan untuk menikmati buah-buahan yang sedang masak ranum itu.
Kamis, 17 Januari 2013 0 komentar

Total Visitor

admin. Diberdayakan oleh Blogger.

Followers

Copyright © 2012 Kumpulan Crita Anak | Naruto Vs Sasuke V2 Theme | Designed by Johanes DJ